Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Apa itu Perang Rohani?

"Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis; karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara. Sebab itu ambilah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat mengadakan perlawanan pada hari yang jahat itu dan tetap berdiri, sesudah kamu menyelesaikan segala sesuatu." (Efesus 6:11-13)

Ayat diatas adalah surat Rasul Paulus kepada jemaat di Efesus yang mengingatkan jemaat tersebut tentang peperangan rohani yang dihadapi umat Tuhan. Dan peperangan rohani yang sama masih kita alami hingga hari ini. Bahkan dengan intensitas yang semakin meningkat dan sangat berat. Tapi kita punya keyakinan bahwa pada akhirnya kita menang meski itu semua harus diraih dengan perjuangan dan pengorbanan. Oleh karena itu kita harus memahami apa sesungguhnya peperangan rohani ini? Apa yang dikehendaki Tuhan? dan Apa yang dikendaki musuh-Nya dalam peperangan rohani ini. 

Dengan demikian kita bisa menempatkan posisi kita dengan tepat sebagai pengikut Kristus dan tidak terjebak oleh tipu daya Iblis.

Siapa Iblis itu?
Kita akan mulai dengan mengenal siapa Iblis dan dari mana Iblis itu. Sesungguhnya Tuhan tidak pernah menciptakan mahluk maha jahat dan licik yang kita kenal sebagai Iblis. Pada mulanya Iblis adalah malaikat terang dengan kecermelangan intelektual dan keelokan roh yang sempurna. Pada waktu Tuhan bersabda "Jadilah Terang..." seperti dalam Kitab Kejadian 1:3 itulah dimana semua Malaikat diciptakan. Dan saat Tuhan memisahkan terang dari gelap seperti dalam Kitab Kejadian 1:4 itulah saat Iblis menentang Tuhan dan diusir dari surga. Bahkan Lucifer pemimpin para Iblis mulanya termasuk dalam golongan Serafim, yaitu Malaikat yang paling dekat dengan singgasana Tuhan. Kata Lucifer berasal dari kata LUX dan FERE yang artinya Pembawa Cahaya. Dia dikenal juga sebagai Bintang Timur, yaitu bintang paling cemerlang dari semua bintang.

Jika Tuhan menciptakan manusia sebagai citra Allah dalam dimensi material, malaikat diciptakan lebih dulu sebagai citra Allah sebagai dimensi spiritual. Jika manusia memiliki badan dan roh maka malaikat murni hanya memiliki roh. Oleh karena itu malaikat tidak memiliki kelemahan tubuh yang dapat menghalangi atau membatasi kecermelangannya. Tapi kecerdikan dan kecermelangan yang dikaruniakan oleh Tuhan telah membuat Lucifer lupa diri. Dalam kesombongannya, dia mengira dirinya dapat setara dengan Tuhan dan sanggup memiliki singgasana di surga seperti Tuhan. Maka ketika Tuhan mengungkap rencana-Nya untuk menciptakan manusia yang kelak akan dapat menjadi hakim bagi para malaikat (1Kor.6:3), Lucifer menentang-Nya. Dia tidak mau menerima kenyataan bahwa manusia yang berasal dari debu dapat menjadi hakim atas dirinya yang jauh lebih superior, begitu cemerlang, dan seolah setara dengan Tuhan. Lebih serunya lagi dia harus menerima kenyataan bahwa Tuhan akan berinkarnasi menjadi manusia. Dengan demikian sebagai konsekwensinya ia sebagai malaikat paling cemerlang nanti harus bersujud pada Tuhan dalam rupa manusia. Baginya ini adalah sebuah penghinaan besar untuk ras malaikat. Lucifer dalam kesombongannya memilih menentang Tuhan dari pada memilih melayani Tuhan dalam rupa manusia. Ia berseru "Non Serviam!" arinya "Aku menolak melayani!". Sebagai malaikat yang memiliki kesadaran dan pengetahuan sempurna, kata-kata ini tidak dapat ditarik kembali dan Lucifer tidak pernah menyesalinya. Dia sudah memutuskan untuk selamanya melawan Tuhan dan mulai menghasut malaikat-malaikat lain untuk menjadi pengikutnya. Sepertiga dari malaikat surga sudah menjadi pengikutnya sampai akhirnya ada malaikat yang rendah hati dengan ketaatannya pada Tuhan berdiri menentang Lucifer dengan berkata "Siapa seperti Tuhan?". Dialah Mikael adalah malaikat yang kecermelangannya jauh dibawah Lucifer. Namun karena memiliki kerendahan hati dan ketaatannya pada Tuhan, dia diangkat menjadi panglima dari seluruh bala tentara surgawi. Peperangan di surga pun terjadi antara Lucifer dan pengikutnya melawan Mikael dan malaikat-malaikat lain yang setia pada Tuhan. Akhirnya Lucifer dan pengikutnya berhasil diusir dari surga selama-lamanya.

Sekarang kita tahu mengapa Iblis begitu membenci pada semua manusia yang mengakui Yesus adalah Tuhan. Penolakannya atas rencana Tuhan untuk berinkarnasi menjadi manusia telah membuatnya diusir dari surga. Maka manusia yang percaya kepada Yesus adalah Tuhan akan mengantikan kedudukannya di surga. Manusia yang kodratnya lebih rendah dari malaikat akan menduduki tempat penuh kemuliaan di surga yang dulu pernah menjadi milikinya. Sementara itu ia sendiri harus menempati neraka. Fakta ini sangat menyakitkan bagi setiap jiwa yang dipenuhi kesembongan mutlak. 

Kejatuhan Malaikat Terang


Nabi Yesaya mencatat kejatuhan Lucifer sebagai berikut:

 " Wah, engkau sudah jatuh dari langit, hai Bintang Timur, putera Fajar, engkau sudah dipecahkan dan jatuh ke bumi, hai yang mengalahkan bangsa-bangsa! Engkau yang tadinya berkata dalam harimu: Aku hendak naik ke langit, aku hendak mendirikan takhtaku mengatasi bintang-bintang Allah, dan aku hendak duduk di atas bukit pertemuan, jauh di sebelah utara. Aku hendak naik mengatasi ketinggian awan-awan, hendak menyamai Yang Mahatinggi! Sebaliknya, ke dalam dunia orang mati engkau diturunkan, ke tempat yang palingg dalam liang kubur..." (Yesaya 14:12-15)

Lucifer kini dalam dendamnya akibat terusir dari surga bertekad untuk membalas kekalahannya dengan menghancurkan seluruh rencana Tuhan di dunia. Jika dirinya harus terusir dari surga maka manusiapun tidak boleh menikmati surga baik di dunia ataupun di akhirat. Maka Lucifer bertekad untuk mengubah surga di bumi yang dirancang Tuhan menjadi neraka dunia. Dia ingin menjerumuskan manusia yang seharusnya menjadi hakim bagi para malaikat berubah menjadi hamba-hambanya. Dalam semangat dendamnya dia bertekad bukan dirinya yang akan bersujud menyembah Tuhan dalam rupa manusia tapi manusialah yang akan bersujud menyembahnya. Dia juga berusaha agar tidak ada manusia yang akan menggantikannya di surga dengan mengajarkan pada manusia apa yang telah membuatnya terusir dari surga yaitu menyesatkan manusia dengan menolak Yesus Kristus sebagai Tuhan.

Meski Lucifer terusir dari surga dan kehilangan rahamat Tuhan, namun kecemerlangannya sebagai malaikat tetap melekat. Berbeda dengan manusia, malaikat memiliki kecerdasan yang sempurna. Jika manusia harus belajar bertahun-tahun dengan melalui berbagai proses percobaan dan kesalahan-kesalahan sebelum dapat mengetahui hukum alam; malaikat mengetahui fakta yang sama secara sempurna dalam waktu sekejap tanpa proses belajar dan tanpa percobaan-percobaan. Malaikat juga memiliki kemampuan supranatural, dalam batas-batas yang diijinkan Tuhan kekuatan ini dapat dimanfaatkan Iblis untuk menghasilkan berbagai keajaiban dan mujizat-mujizat palsu. Oleh karena itu kita tidak boleh menganggap remeh kemampuan Iblis. Terutama Iblis mampu tampil sebagai malaikat terang dan menipu orang-orang pilihan Tuhan yang lengah. Terutama mereka yang kehilangan kerendahan hati. Tapi seperti juga Mikael, malaikat yang lebih rendah dari Lucifer. Dengan kerendahan hati, ketaatan, dan kesetiaannya pada Tuhan mampu mengalahkan Lucifer, demikian juga kita yang diciptakan dalam kodrat manusiawi dengan segala keterbatasan dan kelemahan. Kita pun bisa mengalahkan Iblis dengan cara yang sama, yaitu dengan kerendahan hati dan selalu taat serta setia pada Tuhan.

Semoga artikel ini menjadi berkat dan terpujilah Tuhan kita Yesus Kristus untuk selama-lamanya.